skala puting beliung
Puting Beliung adalah Dampak Fenomena Iklim (DFI) berupa angin kencang yang datang secara tiba-tiba, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 s/d 10 menit). Kecepatan angin berkisar antara 30 – 50 knots.
Angin ini juga berasal dari awan jenis Cumulonimbus yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi. Namun tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting Beliung dapat terjadi di darat maupun di laut. Jika terjadi dilaut durasinya lebih lama daripada di darat umumnya lebih sering terjadi di dataran rendah (seperti di Karawang). Sebelumnya bulan November terjadi juga di Tempuran Karawang semuanya di dataran rendah.
Satu hari sebelumnya hawa udara malam dan pagi hari terasa panas/sumuk/hareudang. Sekitar pukul 10 pagi terlihat tumbuh Awan Cumulus (awan seperti bunga kol berlapis-lapis menjulang tinggi), yang mempunyai batas tepi sangat jelas.
dampak setelah puting beliung
Tahap berikutnya awan tersebut akan berubah menjadi hitam gelap. Perhatikan pohon di sekitar kita berada, apakah ada dahan dan ranting yang bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah mendekat. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar kita. Biasanya hujan pertama yang turun secara mendadak dan deras, apabila hujannya gerimis maka saat itu angin kencang sedang terjadi di tempat lain, tetapi kita juga waspada kadang-kadang setelah gerimis dapat juga terjadi angin kencang. Bila terdengar suara petir yang keras, hujan dan angin kencang akan disertai sambaran petir.
Jika 1 sampai 3 hari berturut-turut tidak hujan (panas) pada musim penghujan, maka kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan disertai angin kencang.
0 komentar:
Posting Komentar