Suara Guruh
Fenomena ini terjadi pada saat bersamaan dengan kilatan petir, tetapi suara gemuruhnya biasanya terdengar beberapa saat setelah kilatan terlihat. Hal ini terjadi karena cahaya merambat lebih cepat (186.000 mil / 299.338 kilometer per detik) bila dibandingkan suara (sekitar 700 mil / 1.126 kilometer per jam, bervariasi tergantung temperatur, kelembapan dan tekanan udara).
Guruh atau geledek adalah kata yang digunakan untuk mendeskripsikan gelombang kejut suara yang dihasilkan akibat terjadinya pemanasan dan pemuaian udara yang sangat cepat ketika dilewati oleh sambaran petir. Sambaran tersebut menyebabkan udara berubah menjadi plasma dan langsung meledak, menimbulkan munculnya suara yang bergemuruh.
Guruh merupakan suara yang sangat keras, tercatat sekitar 120 desibel, setara dengan suara yang dihasilkan oleh senjata api. Suara yang keras ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian telinga dalam. Tiga menit paparan dari guruh akan menyebabkan kehilangan pendengaran permanen.
Karena suara dan cahaya merambat pada kecepatan yang berbeda di atmosfer Bumi, kita dapat memperkirakan seberapa jauh suatu kilatan petir dengan mengukur waktu antara kilatan yang tampak dengan suara guruh yang timbul.
Kecepatan suara sekitar 340 m/detik sedangkan kecepatan cahaya sangat cepat sehingga dapat diabaikan. Oleh karena itu, jarak petir dengan pendengar suara guruh sekitar 1 kilometer setiap tiga detik. Guruh jarang terdengar pada jarak lebih dari 25 kilometer.
0 komentar:
Posting Komentar