Home » , , , , , , » Fenomena Terjadinya Tsunami matahari

Fenomena Terjadinya Tsunami matahari

Posted by ILMU ALAM on Selasa, 28 Januari 2014

Tsunami matahari

Wahana STEREO adalah wahana kembar yang mengamati Matahari dari dua sisi berbeda, mendahului dan mengikuti Matahari, berbeda dengan SOHO yang berada di antara Bumi-Matahari Dengan demikian, maka pengamatan STEREO dapat menunjukkan bagaimana bila terjadi pelontaran massa di Matahari, dapat dikaji fisisnya dengan lebih baik.


fenomena dari dua sisi, dapat diperlihatkan, ketika adanya gelombang yang muncul, ketika prominensa Matahari berosilasi akibat terkena hantaman gelombang, dan pada saat itu, kita dapat melihat bahwa ‘tsunami’ sedang terjadi dengan sangat kuat. DIkatakan sangat kuat, karena gelombang raksasa tersebut tersusun dari plasma panas dan bermedan magnet.



Kedua wahana tersebut terpisah sebesar 90 derajat pada saat fenomena tersebut terjadi. Gambar hijau diperoleh dari kamera SECCHI EUVI (Extreme Ultraviolet Imager), yang merekam atom besi yang terionisasi sebelas kali, dan berada pada panjang gelombang 195 ?, dengan temperatur mencapai 1,5 juta Kelvin. Sementar yang berwarna hijau adalah perekaman mempergunakan kamera SECCHI COR1, yang merekam cahaya permukaan Matahari yang terhamburkan oleh elektron bebas yang sangat-sangat terionisasi di wilayah korona Matahari.

Tsunami Matahari tidak memberikan dampak yang mengancam pada Bumi, tetapi dapat menjadi diagnosa pada kondisi pada Matahari. Selain itu, fenomena yang perlu diwaspadai adalah fenomena seperti ledakan (flare) dan CME, karena dengan mengetahui adanya tsunami, dapat memberi informasi pada ‘Cuaca Antariksa’. Dampak cuaca antariksa ini lebih dirasakan pada teknologi modern, seperti teknologi satelit, komunikasi dan navigasi. Di Indonesia, sudah ada lembaga yang menangani cuaca antariksa, yaitu LAPAN, sehingga, tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, karena itu semua adalah fenomena alam, disamping, ada fenomena-fenomena indah yang berkait dengan cuaca antariksa itu, seperti aurora (bagi mereka yang tinggal di lintang tinggi tentunya).


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Random Post